Pentingnya Dilaksanakannya Ujian Nasional NAKES atau Uji Kompetensi NAKES



Ujian Nasional biasa disingkat UN/ UNAS merupakan sistem penilaian standar pembelajaran bawah serta menegah secara nasional serta persamaan kualitas tingkatan pembelajaran antar wilayah yang dicoba oleh pusat evaluasi pembelajaran, Depdiknas di Indonesia bersumber pada Undang- Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 melaporkan kalau dalam rangka pengedalian kualitas pembelajaran secara nasional dicoba penilaian selaku wujud akuntabilitas penyelenggaraan pembelajaran kepada pihak- pihak yang berkepentingan. 

Kalau tes nasional penetuan standar kenaikan guna mendesak kualitas pembelajaran yang bertujuan buat melaporkan kalau seorang lulus/ kompeten apabila sudah melewati nilai batasan tersebut dengan seorang yang belum memahami kompetensi tersebut.


Dalam peneletian yang bertajuk daya guna pelaksanaaan tes nasional tingkatan sekolah atas menegah negara oleh dinas pembelajaran serta pengajaran Provinsi Sulawesi Tengah, bersumber pada hasil riset nilai UN sangat mempengaruhi terhadap tolak ukur pencapaian sasaran pendidikan yang informasinya bisa digunakan oleh sekolah buat membetulkan model pendidikan yang sepanjang ini dicoba.

 Sepanjang itu untuk pemerintah, hasil tes nasional bisa dijadikan perlengkapan penaksiran pemerintah, serta guru bisa tingkatkan kompetensi keguruannya dan buat mengukur keahlian partisipan didik dalam proses belajar mengajar berlagsung sepanjang yang ditempuh tiap- tiap partisipan didik). Kabarnya pada tahun 2021 yang hendak tiba, dimana sistem tes nasional hendak dihapus ataupun ditukar dengan sistem asesment kompetensi serta survey kepribadian oleh menteri pembelajaran Indonesia Nadiem Makarim.


Proses pergantian sistem tes nasional yang hendak ditukar dengan asesmen kompetensi serta survey kepribadian yang terdiri dari keahlian bernalar dalam menguasai sesuatu teks( literasi), keahlian mengaplikasikan sesuatu tata cara hitung menghitung ataupun matematika( numerasi), serta survey kepribadian dengan pergantian ataupun pergantian sistem tes tersebut memunculkan bermacam berbagai pro serta kontra dari golongan guru spesialnya, wali murid, serta partisipan didik. 

Pergantian sistem tes tersebut banyak sekali argumenargumen yang menarangkan hendak akibat positif serta negatif dari pergantian sistem tersebut. Pergantian penerapan tes yang semula diakhir jenjang hendak ditarik ke pertengahan jenjang, perihal tersebut pula memunculkan banyak sekali pro serta kontra terdapatnya pergantian penerapan tes tersebut. 

Bersumber pada latar balik tersebut, hingga penulis mengakat judul, ialah: Akibat Peghapusan Tes Nasional Yang Hendak Ditukar Dengan Sistem Asesmen Kompetensi Serta Survey Kepribadian. Tujuan dari judul mini studi guna mengenali komentar dari tiap guru, wali murid, serta partisipan didik di MAN 2 Kulon Progo menimpa peghapusan UN yang hendak ditukar dengan asesmen kompetensi serta survey kepribadian. 


Ujian dikalangan pendidikan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa Ir. Soekarno tahun 1950 dengan sering berganti nama hingga menjadi ujian nasional pada tahun 2005. Ujian nasional adalah salah satu jenis evaluasi yang dilakukan pada dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional. 

Ujian nasional merupakan penilaian akhir proses pembelajaran sekolah, guna menjadi penilaian untuk mendapatkan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan guna mendapatkan informasi mengenai proses selama belajar mengajar berlagsung. 

Ujian nasional akan dihapus atau dirubah dengan sistem asesmen kompetensin dan survey karakter. Penghapusan itu sendiri adalah proses kegiatan yang akan dihilagkan atau diganti karena dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

Asesment atau penilaian adalah penggunaan cara atau alat guna mendapatkan serangkaian informasi tentang hasil belajar dan pencapaian kompetensi dasar dari peserta didik, asesment juga sebuah evaluasi penilian untuk mendapatkan data selama pembelajaran berlangsung sehingga untuk mengetahui sejauh apa prestasi peserta didik selama ini. 

Sehingga sistem asesment atau penilaian untuk mendapatkan data sangat berperan penting guna bahan evaluasi bapak ibu guru dan peserta didik, dengan tujuan kedepannya dapat meningkatkan dan memperbaiki sistemsistem yang telah dilalui dengan tujuan kedepannya menjadi jauh lebih baik dari sistem sebelumnya.

Di dalam sistem asesmen kompetensi yang mana akan menggantikan sistem ujian nasional tahun 2021 yang akan datang memuat tentang literasi dan numerasi. Literasi kemampuan dalam menguasai bahasa dalam teks dengan bernalar memahami suatu bacaan. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca, berbicara, menulis, berhitung dan memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan seharihari, jadi literasi tidak terlepas dari kemampuan berbahasa. 

Sedangkan numerasi adalah kemampuan menguasai metode hitung menghitung atau matematika yang berkaitan dengan angka atau simbol-simbol pada teori dasar matematika guna memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang dinyatakan secara matematis bisa berbentuk grafik, tabel, bagan, dan diagram. Sedangkan untuk kompetensi yaitu berkaitan dengan kemampuan pengetahuan /wawasan, jadi sistem asasment kompetensi kemampuan dalam literasi dan numerasi.

Survey karakter adalah sebuah penilaian yang akan ditujukan pada peserta didik guna mengetahui keamanan, kerukunan, kondisi lingkungan rumah, kondidi lingkungan sekolah ( terdapat buliyeng dll), dan akhlak dari murid itu sendiri. Peserta didik akan ditanya mengenai gotong royong, Bhineka Tunggal Ika, tetapi bukan pertanyaan yang sesimpel itu melainkan esensi dari asas Pancasila. Adanya perubahan sistem ujian pada tahun 2021 yang akan datang menimbulkan berbagai macam pro dan kontra, untuk itu guna mendapatkan data mengenai dampak perubahan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif serta wawancara.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url